Selasa, 23 April 2013

Menelusuri Sejarah Perjuangan R.A Kartini


Kartini



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

R.A. Kartini

Repro negatif potret Raden Ajeng Kartini (foto 1890-an)
Lahir21 April 1879
Bendera Belanda Jepara, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal17 September 1904 (umur 25)
Bendera Belanda Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Nama panggilanRaden Ayu Kartini
Dikenal karenaEmansipasi wanita
AgamaIslam
PasanganR.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat
Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

  Biografi

Ayah Kartini, R.M. Sosroningrat.
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini bersama suaminya, R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat (1903).
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Sekolah Kartini (Kartinischool), 1918.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Surat-surat

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.
Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.
Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

Pemikiran

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).
Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.
Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.
Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.
Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.
Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.
Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.
Perubahan pemikiran Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi, bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi, dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya, yakni menikah dengan Adipati Rembang.

Buku

  • Habis Gelap Terbitlah Terang

Sampul buku versi Armijn Pane.
Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.
Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.
  • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.
Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.
Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.
  • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.
Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.
  • Panggil Aku Kartini Saja

Sampul Panggil Aku Kartini Saja, dikompilasi oleh Pramoedya Ananta Toer.
Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.
  • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht.
Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902, dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging, bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut, yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorang vegetarian.[3] Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno.
  • Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.
"Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi.

Kontroversi


Peringatan Hari Kartini di tahun 1953.
Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.
Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu,Dewi Sartika dan lain-lain.Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.

Peringatan

Hari Kartini


Makam R.A. Kartini di Bulu, Rembang.
Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Nama jalan di Belanda

Senin, 15 April 2013

Spoof Text : Bahasa Inggris


Spoof  Text

“That Phone is Off”

Soon after he left college, Dave found one of his uncles who was very rich and had no children of his own died and left him a lot of money, so he decided to set up his own real estate agency.
Dave found a nice office. He bought some new furniture and moved in. he had only been there for e few hours when he heard someone coming toward the door of his office.

“It must be my first customer” Dave thought. He quickly picked up the telephone and pretended to be very busy answering an important call from someone in New York who wanted to buy a big and expensive house in the country.

The man knocked at the door while this was going on. He came in and waited politely for Dave to finish his conversation on the phone. Then the man said to Dave; “I am from the telephone company and I was sent here to connect your telephone”


Notes on the Spoof’s Generic Structure

Orientation: Dave was a lucky man. He suddenly became a very rich man because of the death of his rich uncle who had no children. He inherited his uncle’s money.

Event 1: Being rich, he wanted to set up his estate company

Event 2: He had his new office. In his office, he pretended to be a very successful businessman. He acted as had an important client. He showed by making conversation on the phone.

Twist: The man whom he showed is a telephone technician. He came to Dave’s office to connect that phone.
Adapted from : http://www.englishdirection.com/2008/07/that-phone-is-off-example-of-spoof.html

Narrative : Bahasa Inggris


Narrative in Love Story "Naruto and Hinata"

Naruto was walking alone in the Konoha village, he saw Hinata and waved to her. Fortunately
Hinata turned around and walked over to him.

"Hey, Hinata, would you like to take a walk with me?" Naruto asked smilingly but Hinata blushed and looked down, quiet for a second.
"Hm? What's wrong?" Naruto ask looking at her.
"Oh! Um nothing Naruto kun. I... I love to.. walk with with you." Hinata said shyly.

Naruto placed his hands behind his head and smiled. Hinata walked by him as the two were silent for a moment. "Hinata, why are you so quiet all the time?" Naruto broke the silent.
Hinata didnt answer, then hesitated, "....I.... I've... always... been... that way." She said softly.
"I see. You need to talk more-- how am I supposed to know more about you, if you don't talk. You're always acting weird around me." Naruto pointed out.
Hinata looked at him shyly then looked down looking ashamed. "S.......sorry. I--"
"Hm?" Naruto replied not opening his mouth.
"I..... I l--li.....like y.. you!" She said finally committing her feelings. Her face blushed a deep red.

Naruto stopped walking. He didn't know what to say. Silence took ove the moment.
Tears filled in Hinata's eyes "S-sorry!" She said in a quiet tone as she took off running, ashamed. Tears flew from her eyes as she ran passed.

Naruto ran after her. But Hinata ran fast. Suddenly She tripped on a tree stump. Her face implanted in the dirt, as her hands clenched the grass and dirt. She sobbed quietly.

Naruto finally caught up to her. He crouched down, placed his hand, shaking on Hinatas shoulder. "Hinata... do... do you really like me?" He asked in his quiet tone.
Under her muffled crying voice, Hinata answered, "y...yes..."
Naruto didn't answer for a moment, then he replied, "Well... I have...feelings for you too.... I like you, Hinata"
Adapted from : http://www.englishdirection.com/2011/09/narrative-in-love-story-naruto-and.html

Narrative Text : Bahasa Inggris


Narrative Text: Romantic Tragic Story of Romeo and Juliet

This is the most heartbreaking love story, romantic as well as tragic. Cerita cinta Romeo dan Juliet ini dipakai sebagai salah satu contoh narrative text karena memenuhi unsur generic structure sebuah teks narrative, yaitu Orientation, Complication, dan ditutup denagan Resolution. Well, let see the following narrative story!

Narrative Text in Romeo and Juliet tragic and romantic story


There lived two families, the Capulets and the Montagues. They engaged in a bitter feud. Among the Montagues was Romeo, a hot-blooded young man with an eye for the ladies. One day, Romeo attended the feast of the Capulets', a costume party where he expected to meet his love, Rosaline, a haughty beauty from a well-to-do family. Once there, however, Romeo's eyes felt upon Juliet, and he thought of Rosaline no more.
The vision of Juliet had been invading his every thought. Unable to sleep, Romeo returned late that night to the Juliet's bedroom window. There, he was surprised to find Juliet on the balcony, professing her love for him and wishing that he were not a "Montague", a name behind his own. "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." Romeo was ready to deny his name and professed his love. The two agreed to meet at nine o-clock the next morning to be married.
Early the next morning, Romeo came to Friar Lawrence begging the friar to marry him to Juliet. The Friar performed the ceremony, praying that the union might someday put an end to the feud between the two families. He advised Romeo kept the marriage a secret for a time.
On the way home, Romeo chanced upon his friend Mercutio arguing with Tybalt, a member of the Capulet clan. That qurreling last caused Merquito died. Romeo was reluctant no longer. He drew his sword and slew Tybalt died. Romeo realized he had made a terrible mistake. Then Friar Lawrence advised Romeo to travel to Mantua until things cool down. He promised to inform Juliet.
In the other hand, Juliet's father had decided the time for her to marry with Paris. Juliet consulted Friar Lawrence and made a plot to take a sleeping potion for Juliet which would simulate death for three days. The plot proceeded according to the plan. Juliet was sleeping in death.
Unfortunately, The Friar's letter failed to reach Romeo. Under the cover of darkness, he broke into Juliet's tomb. Romeo kissed the lips of his Juliet one last time and drank the poison. Meanwhile, the effects of the sleeping potion wear off. Juliet woke up calling for Romeo. She found her love next to her but was lying dead, with a cup of poison in his hand. She tried to kiss the poison from his lips, but failed. Then Juliet put out his dagger and plunged it into her breast. She died.
Adapted from : http://www.englishdirection.com/2010/02/narrative-text-in-romeo-and-juliets.html

Hortatory Exposition : Bahasa Inggris


Hortatory Exposition
Corruption
Thesis
Do you know what the meaning of corruption is? What is the relation between money and corruption? Well, corruption is common everywhere in the world, even in the United States. It’s just a matter of intensity. However, it is quite shocking when one reliable survey claims Jakarta as the most corrupt place in Indonesia.
(Apa kamu tahu arti dari korupsi? Apa hubungannya uang dengan korupsi? Baiklah, korupsi merupakan hal yang umum di dunia, bahkan di Amerika. Hanya merupakan masalah intensitas. Tetapi, sangat mengejutkan ketika salah satu survey menyatakan bahwa Jakarta merupakan tempat yang paling banyak melakukan korupsi di Indonesia)
Argument 1
The survey has made me sad, actually, because I stay and earn a living here in the capital. As most people know, Tanjung Priok port smuggling is not a new thing at all. Entrepreneurs who want to minimize their tax payments tend to do such a thing more often. They even bribe the officials.
(Survei tersebut membuat saya sedih sebenarnya, karena saya tinggal dan hidup di sini di ibu kota. Seperti yang semua tahu, penyeludupan di pelabuhan Tanjung Priok bukan merupakan barang baru lagi. Para pengusaha yang ingin mengurangi pajak perdagangan mereka melakukan hal seperti itu sering kali. Mereka bahkan menyogok pihak berwenang.)
Argument 2 
Well, I think the measures taken so far to overcome the problem by punishing the corruptors is still not far enough. We have to prevent the younger generations from getting a bad mentality caused by corruption.
(Baiklah, saya pikir ukuran yang diambil sejauh ini untuk mengatasi masalah tersebut dengan menghukum para koruptor masih jauh dari kata cukup. Kita harus mencegah para generasi muda dari sikap buruk yang disebabkan oleh korupsi.)
Recommendation
I believe we should start at the earliest stages in school and I think everyone should be involved in the effort to eradicate corruption. We must not make any distinction.
(Saya percaya kita harus memulai langkah awal tersebut dari sekolah dan saya pikir semua orang harus di ikut sertakan dalam usaha untuk membasmi korupsi. Kita harus tidak membuat pengecualian apa pun.)
Adapted from: The Jakarta Post, February 2005
                        http://www.belajarbahasainggris.us/2012/01/teks-hortatory-exposition.html

Memperingati Hari Lahirnya Leonhard Euler, Ilmuwan

Add caption

Leonhard EulerDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/60/Leonhard_Euler_2.jpg/220px-Leonhard_Euler_2.jpg
Leonhard Euler
Potret oleh Johann Georg Brucker (1756)
Lahir

Meninggal
18 September 1783 (umur 76)

[OS: 7 September 1783]

Tempat tinggal

Kebangsaan
Bidang
Institusi

Mahasiswa

doktoral
Tanda tangan


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d3/Euler%27s_signature.svg/128px-Euler%27s_signature.svg.png
Catatan·         Dia adalah ayah matematikawan Johann Euler·         Menurut otoritas genealogi akademik dia dianggap setara dengan penasihat doktoral.·         Leonhard Euler (lahir di Basel, Swiss, 15 April 1707 – meninggal di St. Petersburg,Rusia, 18 September 1783 pada umur 76 tahun) (dilafalkan "oiler") adalah matematikawandan fisikawan Swiss. Ia dipandang (bersama Archimedes, Gauss, dan Newton) sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa.·         Euler menyumbangkan berbagai penemuan penting di bidang-bidang yang beragam sepertikalkulus dan teori graf. Dia juga memperkenalkan terminologi da  n notasi matematika modern, terutama untuk analisis matematika, seperti konsep fungsi matematika.[1] Dia juga dikenal dengan karya-karyanya dalam bidang mekanika, dinamika fluida, optika danastronomi.·         Dia merupakan salah satu matematikawan paling subur. Kumpulan karyanya memenuhi 60-80 volume kuarto[2]. Pernyataan yang disebutkan berasal dari Pierre-Simon Laplacemenyatakan pengaruh Euler dalam matematika: "Baca Euler, baca Euler, dialah tuan kita semua."[3]·         Euler ditampilkan pada seri keenam uang kertas 10 franc dan pada banyak perangkoSwiss, Jerman dan Rusia. Untuk menghormatinya, nama salah satu asteroid, 2002 Eulerberasal dari namanya. Dia juga dikenang oleh Gereja Lutheran pada kalender para Santa Lutheran pada tanggal 24 Mei. Euler merupakan penganut taat agama Kristen, dan mempercayai bahwa Alkitab bersih dari kesalahan, dan berargumen sengit melawan paraateis ternama pada zamannya.[4]Catatan·         1.   ^ Dunham, William (1999). Euler: The Master of Us All. The Mathematical Association of America. hlm. 17.·         2.   ^ Finkel, B.F. (1897). "Biography- Leonard Euler". The American Mathematical Monthly 4(12): 300. doi:10.2307/2968971.·         3.   ^ Dunham, William (1999). Euler: The Master of Us All. The Mathematical Association of America. xiii. "Lisez Euler, lisez Euler, c'est notre maître à tous."·         4.   ^ Euler, Leonhard (1960). "Rettung der Göttlichen Offenbahrung Gegen die Einwürfe der Freygeister". In Orell-Fussli. Leonhardi Euleri Opera Omnia (series 3) 12.Pranala luar·         •    (Inggris) Euler Leonhardt: Lettres à une Princesse d'Allemagne dihttp://www.bookmine.org(Inggris) Biografi Euler dari MacTutor


Sabtu, 06 April 2013

Breaking Dawn


Breaking Dawn
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Breaking Dawn adalah novel karangan Stephenie Meyer yang merupakan bagian dari Seri novel Twilight. Breaking Dawn sendiri ialah seri keempat dan lanjutan dari seri novel Twilight yang didahului oleh New Moon dan Eclipse.
[sunting] Sinopsis
Setelah ia berhasil meneguhkan pilihan antara Edward dan Jacob, Bella akhirnya menyetujui persyaratan yang diajukan Edward apabila ia ingin menjadi mahluk immortal seperti Edward dan keluarga Cullen lainnya, yaitu menikah dengan Edward. Hanya berselang beberapa bulan setelah upacara keulusan, Edward dan Bella menikah. Seluruh persiapan pra-pernikahan di siapkan dan diatur sedemikian rupa oleh Alice, seluruh keluarga Cullen berbahagia untuk Edward dan Bella, bahkan Rosalie yang dulu membenci Bella kini sudah bisa menerima Bella dengan tangan terbuka.
Gaun dan dekorasi pernikahan di buat langsung oleh Alice, hasilnya sangat menakjubkan. Bella terlihat sangat mempesona dalam balutan gaun putih rancangan perancang terkemuka, semua orang tak terkecuali terpesona melihat Bella. Acara yang cukup mewah dan meriah itu dihadiri oleh semua orang yang Bella sayangi, kedua orang tua Bella, keluarga Cullen, juga teman-teman Bella dari suku Quoluitte dan Denali, teman-teman SMA-nya seperti Angele Weber, Jessica Stanley, Mike Newton, semua tampak berbahagia untuk Edward dan Bella. Tetapi kebahagiaan Bella terasa kurang sempurna karena ia tidak melihat kehadiran Jacob, orang yang ada disampingnya ketika ia enggan menjalani hidup setelah kepergian Edward. Sahabat sejatinya. Sebenarnya ia tidak mengharapkan kehadiran Jacob, karena ia tidak ingin melihat luka yang sudah ia goreskan di hati Jacob semakin lebar dan menganga. Tetapi rasanya sedikit janggal menikmati kebahagian tanpa seseorang yang sudah mengorbankan kebahagiaannya sendiri.
Tepat tengah malam, Edward memberikan kejutan kepada Bella. Sebuah kado pernikahan yang sangat diinginkan Bella. Kehadiran Jacob. Jacob menunggu Bella, wajahnya tampak berbinar, ia mencintai Bella dan ia akan merelakan Bella berbahagia bersama Edward. Bella menangis dipelukan Jacob, memohon pengampunan karena telah melukai Jacob, tetapi ia harus jujur, kepada Jacob, bahwa orang yang ia cintai hanya Edward. Jacob mengerti dan ia berjanji ia akan menjadi sahabat Bella selamanya. Rencana berbulan madu mereka berjalan sempurna. Mereka menghabiskan beberapa minggu disebuah pulau eksotis yang ternyata di beli Carlisle untuk dihadiahkan kepada isterinya, Esme. Dan pulau itu diberi nama Pulau Esme Island. Di sana, Bella dan Edward menghabiskan waktu hanya berdua, berselancar, snorkeling, berlayar dan berbagai kegiatan romantis lainnya.
Minggu kedua dalam perjalanan bulan madunya, Bella sakit. Ia merasakan ada sesuatu yang sedang menendang-nendang diperutnya. Sesuatu tersebut ternyata adalah bayi. Bella ternyata sedang mengandung anak Edward. Edward panik, menurut sejarah vampir tidak bisa mengandung dan melahirkan. Seseorang baik pria maupun wanita yang sudah menjadi vampir tidak akan bisa memiliki keturunan. Edward kemudian memutuskan untuk membawa Bella kembali ke Forks dan memeriksakan keadaan lebih lanjut kepada ayahnya yang notabene memang seorang dokter.
Setelah tiba di Fork, Carlisle segera memeriksa Bella, dan Carlisle memutuskan bahwa Bella memang benar-benar tengah mengandung. Ia dan seluruh keluarga Cullen, kecuali Rosalie, berencana sesegera mungkin melakukan pengangkatan terhadap janin tersebut, karena keberadaan janin tersebut mengancam hidup Bella. Tetapi Bella mati-matian menolak, itu anaknya dan Bella tidak ingin menjadi pembunuh bagi anaknya sendiri. Demi keselamatan Bella, Edward memaksa Bella untuk segera melakukan aborsi, karena bayi vampir hidup dengan mengkonsumsi darah ibu yang mengandung mereka sendiri, dan apabila Edward mengijinkan bayinya tetap hidup itu artinya ia mengorbankan nyawa Bella. Namun Bella menolak, ia bersikeras untuk tetap mempertahankan bayinya. Rosalie membantunya. Akhirnya dalam keluarga Cullen terbentuk dua kubu, kubu yang ingin mempertahankan nyawa janin yang dikandung Bella, juga kubu yang ingin mempertahankan nyawa Bella.
Sesuai dugaan, semakin hari kondisi Bella semakin buruk, tubuhnya terlihat semakin mengecil, lingkaran seputar matanya semakin membesar, dan nafasnya semakin lambat. Dalam beberapa hari, perut Bella tampak semakin membesar. Membentuk sebuah bulatan dengan semburat merah disekitarnya. Edward sangat mencintai Bella, ia tidak ingin kehilangan Bella. Akhirnya ia mengundang Jacob Black dengan maksud untuk membujuk Bella agar ia mau menggugurkan kandungannya. Demi hidup orang yang dicintainya, Edward merelakan egonya. Ia berkata, apabila Bella memang ingin mempunyai anak, ia bisa memilikinya dari Jacob. Bayi manusia yang tidak akan mengganggu kelangsungan hidup Bella. Tapi Bella menolak mentah-mentah usul itu, begitu juga dengan Jacob, karena bagi Bella satu-satunya pria yang ia cintai hanya Edward. Usul konyol itu hanya akan membuat Bella semakin ingin mempertahankan bayinya, bayi dari orang yang ia cintai, bukan dari pria lain.
Akhirnya Edward dan keluarga Cullen menyerah, mereka sepakat akan membiarkan Bella melahirkan Bayi itu sembari tetap menjaga kondisi Bella. Tetapi makin hari kondisi Bella makin buruk. Ia bahkan tidak bisa beranjak dari tempat tidur, berbagai alat bantu kehidupan terpasang di seluruh tubuh Bella. Napasnya semakin lemah. Sampai kemudian kata-kata Jacob memberikan Edward ide cemerlang. Yaitu : selama ini mereka hanya berkonsentrasi kepada tubuh Bella, menyusupkan berbagai makanan yang nyatanya tidak dapat diserap oleh tubuh Bella. Akhirnya mereka memutuskan untuk memberi nutrisi atau sesuatu yang dibutuhkan janin. Apabila janin tersebut setengah vampir dan setengah manusi, maka yang dibutuhkannya adalah darah. Akhirnya mereka memberikan Bella semangkuk darah manusia segar yang mereka beli langsung dari Rumah sakit. Setelah itu kondisi Bella semakin membaik. Ia bisa berjalan kembali meskipun masih harus dipapah oleh Edward. Sampai suatu malam, tiba-tiba Bella menjerit. Jeritannya mengejutkan semua orang yang masih terjaga untuk menjaganya. Perut Bella yang sudah sangat besar tiba-tiba mengeluarkan semburat merah darah, seakan sedang tercabik-cabik dari dalam. Ternyata sudah saatnya Bella melahirkan, tetapi bayi yang dikandung Bella adalah keturunan setengah vampir, ia tidak lahir dengan cara yang lazim sebagaimana bayi manusia dilahirkan, ia memaksa keluar dengan mengoyak perut ibu kandungnya sendiri. Bella menjerit-jerit, seluruh tubuhnya bersimbah darah. Jeritnya semakin melemah ketika sang jabang bayi berhasil menemukan jalan keluar dari perut ibunya. Bella melemah, matanya terpejam, nafasnya terhenti. Edward terkejut, ia menjerit, tetapi logika segera mengalahkan hatinya. Ia segera menggigit Bella tepat di aliran darahnya. Sehingga racun dari tubuh edward menyebar langsung ke seluruh tubuh Bella. Hal itu menyelamatkan Bella sekaligus merubahnya menjadi mahluk immortal, vampir.
Bella sangat menyayangi putri kecilnya, ia memberikan nama anaknya Renesmee Charlisle Cullen. Gabungan antara keempat orang yang ia sayangi, Renee, Esme, Chaelisle dan Charlie. Renesmee ternyata juga memiliki kemampuan yang luar biasa. Yaitu berupa kemampuan untuk mentransfer pikirannya kepada siapapun yang menyentuh tangannya. Semua menyangi renesmee. Mereka menjaga dan melindunginya. Sampai suatu ketika, Bella, Edward, Renesmee dan Jacob sedang bermain-main di lapangan tempat James menemukan Bella pertama kali, ketika tanpa disangka dan tanpa diduga Irina melihat Renesmee. Irina adalah keluarga dekat Edward yang tinggal di Denali. Melihat Renesmee sepintas Irina langsung memutuskan bahwa Renesmee adalah anak immortal yang menurut hukum vampir harus sgera dimusnahkan. Irina segera melaporkan masalah Renesmee kepada keluarg Volturi, keluarga yang menguasai hukum di dunia vampir. Bella berlari untuk mencegah Irina, tetapi usahanya sia-sia. Irina berhasil melaporkan masalah ini kepada keluarga volturi.Dalam waktu 30 hari pasukan keluarga volturi dengan jumlah yang sanagt besar akan datang menemui jeluarga Cullen, untuk mengadili dan memberikan mereka hukuman. Tetapi keluarga cullen tidak tinggal diam, mereka merencanakan sebuah misi yang akan membuat keluarga Volturi mengerti bahwa Renesmee bukanlah anak immortal, ia anak biologis dari Edward dan Bella. Keluarga Cullen mempergunakan waktu 30 hari tersebut untuk mengumpulakan para kerabat dan teman dekat yang tersebar diseluruh dunia. Mereka mengumpulkan pasukan bukan untuk melawan dan berperang dengan keluarga Volturi, melainkan untuk menggunakannya untuk bersaksi di depan seluruh keluarga Volturi bahwa Renesmee bukan anak immortal, dan dia tidak berbahaya.
Tetapi mengumpulkan banyak saksi dalam waktu 30 hari tidaklah mudah, karena sebagian besar vampir yang mereka kenal hidup secara nomaden sehingga mereka kesulitan menemukan kerabat-kerabat yang akan berperan sebagai ssaksi tersebut. Tetapi seluruh keluarga Cullen terus berusaha, sampai akhirnya terkumpullah beberapa orang yang mau bersaksi. Kelompok Denali yang terdiri dari Tanya, Kate, Eleazar dan Carmen, kelompok nomaden Garret, Marry, Randall, Charlotte dan Peter, kelompok Irlandia yang beranggotakan Siobhan, Liam, Linaa dan Maggie, kelompok vampir dari Mesir Amun, Kebi, Benjamin dan Tia, Alistair vampir penyendiri yang datang dari Inggris, juga kelompok amazon yang terdiri dari Zafrina, Kachiri dan Senna. Mereka semua datang untuk membantu keluarga Cullen, mereka semua akan bersaksi kepada keluarga volturi bahwa Renesmee bukan anak immortal.
Dibantu seluruh werewolf dari suku Quillette, dan seluruh kerabat vampir yang berhasil mereka kumpulkan, keluarga Cullen yakin mereka dapat meyakinkan keluarga Volturi untuk tidak menjatuhkan vonis terhadap semua yang terlibat di dalamnya. Akhirnya keluarga Volturi menyerah, tujuan utama mereka menyerang keluarga Cullen dengan seluruh pasukan yang mereka miliki adalah untuk menginkuisisi anggota keluarga Cu uga Renesmee yang mampu mentransfer manifestasi pemikirannya kepada orang lain. Keluarga Volturi llen yang memiliki bakat spesial, seperti Edward yang bisa membaca pikiran, Alice yang bisa membaca masa depan, Bella yang mampu membentuk perisai terhadap semua yang ada di sekelilingnya j menyerah, mereka memang terdiri dari puluhan orang yang berkekuatan luar biasa, tetapi kekuatan itu menjadi sia-sia ketika keberadaan Bella dapat menghalau semua efeknya. Akhirnya mereka menyerah, dan pergi meninggalkan keluarga Cullen dengan kekalahan telak yang memalukan.