Jumat, 14 Juni 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGAMATAN SISTEM KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENGAMATAN SISTEM KOLOID
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 

Oleh :
Irvan Aley Al Ahmad

XI IPA 1
SMA NEGERI 1 NGLUWAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

STANDAR KOMPETENSI   : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam           kehidupan sehari-hari.
KOMPETISI DASAR           : Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam   kehidupan sehari-hari.

I.                    TUJAN PENGAMATAN
Mempelajari beberapa jenis campuran.
II.                  LANDASAN TEORI
Jika garam dapur ke dalam air, molekul garam dapur segera larut dan terbentuklah suatu larutan yang jernih dan bila tepung kanji dicampurkan dengan air, ternyata tepung larut, tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat disaring (hasil penyaringan tetap keruh). Lain lagi jika tepung beras di campur dengan air, ternyata tepung beras tidak dapat larut. Walaupun campuran diaduk, lambat laun teepung beras akan memisah (mengendap).
Jika garam dapur dicampurkan dalam air, terbentuklah suatu larutan yang jernih. Ukuran partikel garam dapur dalam larutan lebih kecil dari 10-7 cm dan tidak dapat dipisahkan dari air dengan cara penyaringan. Jika tepung beras dicampurkan dengan air, tepung beras dan air akan memisah ketika campuran itu didiamkan. Campuran semacam itu disebut suspensi. Partikel tepung beras berukuran lebih besar dari 10-5 cm, dan dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Diantara kedua sistem di atas ( antara suspensi dan larutan ), terdapat sistem koloid. Contohnya, yaitu jika tepung kanji dicampurkan dengan air.
Istilah Koloid diusulkan oleh Thomas Graham dari Inggris pada tahun 1861.
Graham mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin berdifusi sangat lambat dan tidak menembus membran tertentu. Kelompok ini yang dinamainya koloid, yang berarti seperti lem ( bahasa Yunani , Kolla=lem dan oidos=seperti).
Saat ini koloid dipakai untuk menyatakan ukuran partikel serta sistem campuran. Partikel-partikel suatu zat dikatakan berukuran koloid apabila berdiameter antara 10-5 sampai 10-7 cm. Yang disebut sistem koloid adalah suatu campuran zat dimana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam suatu zat lain.
Sebagaimana halnya larutan  yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut, maka sistem koloid juga tersusun dari dua kompoen, yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-partikel itu tersebar.



Perbandingan sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispesi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
Contoh : Laarutan garam dapur dalam air
Contoh : Campuran tepung kanji dengn air
Contoh : Campuran tepung beras
1.      Homogen, tak dapat dibedakan walupun menggunakan mikroskop ultra.
1.      Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
1.   Heterogen
2.      Semua partikel berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm
2.   Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100nm
2.   Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
3.      Satu fase
3.   Dua fase
3.  Dua fase
4.      Stabil
4.   Pada umumnya stabil
4.  Tidak stabil
5.      Tidak dapat disaring.
5.   Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.
5.  Dapat disaring.

III.                ALAT DAN BAHAN
ALAT
A.      Gelas Kimia 100 ml ( bisa diganti gelas air mineral)
B.      Corong
C.      Kertas saring ( bisa diganti penyaring biasa)
D.     Pengaduk
BAHAN
A.      Gula Pasir
B.      Garam
C.      Terigu
D.     Susu Instan (kental manis)
E.      Urea
F.       Sabun
G.     Pasir
H.     Air

IV.                CARA KERJA
1.      Isilah 6 gelas dengan 50 ml air
2.      Masing-masing gelas ditambahkan :
-          1 sendok gula pasir dalam gelas 1.
-          1 sendok garam dalam gelas 2
-          1 sendok terigu dalam gelas 3
-          1 sendok susu instan dalam gelas 4
-          1 sendok urea dalam gelas 5
-          1 sendok sabun dalam gelas 6
-          1 sendok pasir dalam gelas 7
3.      Aduklah setiap campuran. Perhatikan apakah zat yang dicampurkan larut             atau tidak.
4.      Diamkan campuran tersebut. Catat apakah campuran itu stabil atau tidak                        stabil, bening atau keruh.
5.      Saringlah setiapn campuran. Catat manakah yang meninggalkan residu dan         apakah hasil penyaringan bening atau keruh.

V.                  HASIL PENGAMATAN
NO
CAMPURAN AIR DENGAN
SIFAT CAMPURAN
Kelarutan
Kestabilan
Bening/Keruh
Residu
Filtrat
Bening/Keruh
1.
Gula Pasir

Larut
Stabil
Bening
Tidak
Tidak
Bening
2.
Garam

Larut
Stabil
Bening
Tidak
Tidak
Bening
3.
Terigu

Larut
Tidak Stabil
Keruh
Tidak
Tidak
Keruh
4.
Susu

Larut
Stabil
Keruh
Tidak
Tidak
Keruh
5.
Urea

Larut
Stabil
Bening
Tidak
Tidak
Bening
6.
Sabun

Larut
Tidak Stabil
Keruh
Ya
Ya
Keruh
7.
Pasir

Tidak Larut
Tidak Stabil
Keruh
Ya
Ya
Keruh

VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan-bahan diatas digolongkan menjadi :
-          Koloid, yaitu                : Susu dan Urea.
-          Suspensi, yaitu            : Terigu, Pasir, dan Sabun (deterjen).
-          Larutan, yaitu              : Garam dan Gula Pasir.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar