LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
PENGAMATAN
SISTEM KOLOID
DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Oleh :
Irvan
Aley Al Ahmad
XI IPA
1
SMA
NEGERI 1 NGLUWAR
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
STANDAR
KOMPETENSI : Menjelaskan sistem dan
sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
KOMPETISI
DASAR : Mengelompokkan
sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
I.
TUJAN
PENGAMATAN
Mempelajari beberapa jenis campuran.
II.
LANDASAN
TEORI
Jika garam dapur ke dalam air, molekul garam dapur segera
larut dan terbentuklah suatu larutan yang jernih dan bila tepung kanji
dicampurkan dengan air, ternyata tepung larut, tetapi larutan itu tidak bening
melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak
dapat disaring (hasil penyaringan tetap keruh). Lain lagi jika tepung beras di
campur dengan air, ternyata tepung beras tidak dapat larut. Walaupun campuran
diaduk, lambat laun teepung beras akan memisah (mengendap).
Jika garam dapur dicampurkan dalam air, terbentuklah suatu
larutan yang jernih. Ukuran partikel garam dapur dalam larutan lebih kecil dari
10-7 cm dan tidak dapat dipisahkan dari air dengan cara penyaringan.
Jika tepung beras dicampurkan dengan air, tepung beras dan air akan memisah
ketika campuran itu didiamkan. Campuran semacam itu disebut suspensi. Partikel
tepung beras berukuran lebih besar dari 10-5 cm, dan dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan. Diantara kedua sistem di atas ( antara
suspensi dan larutan ), terdapat sistem koloid. Contohnya, yaitu jika tepung
kanji dicampurkan dengan air.
Istilah Koloid diusulkan oleh Thomas Graham dari Inggris pada
tahun 1861.
Graham mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin
berdifusi sangat lambat dan tidak menembus membran tertentu. Kelompok ini yang
dinamainya koloid, yang berarti seperti lem ( bahasa Yunani , Kolla=lem
dan oidos=seperti).
Saat ini koloid dipakai untuk menyatakan ukuran partikel
serta sistem campuran. Partikel-partikel suatu zat dikatakan berukuran koloid
apabila berdiameter antara 10-5 sampai 10-7 cm. Yang disebut sistem koloid adalah
suatu campuran zat dimana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid
dalam suatu zat lain.
Sebagaimana halnya larutan yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut,
maka sistem koloid juga tersusun dari dua kompoen, yaitu fase terdispersi dan
fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-partikel itu tersebar.
Perbandingan sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
(Dispersi
Molekuler)
|
Koloid
(Dispesi
Koloid)
|
Suspensi
(Dispersi
Kasar)
|
Contoh : Laarutan garam
dapur dalam air
|
Contoh : Campuran tepung
kanji dengn air
|
Contoh : Campuran tepung
beras
|
1.
Homogen, tak
dapat dibedakan walupun menggunakan mikroskop ultra.
|
1.
Secara
makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop
ultra
|
1. Heterogen
|
2.
Semua partikel
berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm
|
2. Partikel
berdimensi antara 1 nm sampai 100nm
|
2. Salah satu atau semua dimensi partikelnya
lebih besar dari 100 nm
|
3.
Satu fase
|
3. Dua fase
|
3. Dua fase
|
4.
Stabil
|
4. Pada
umumnya stabil
|
4. Tidak stabil
|
5.
Tidak dapat
disaring.
|
5. Tidak dapat disaring kecuali dengan
penyaring ultra.
|
5. Dapat disaring.
|
III.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT
A. Gelas Kimia 100 ml ( bisa diganti
gelas air mineral)
B. Corong
C. Kertas saring ( bisa diganti penyaring
biasa)
D. Pengaduk
BAHAN
A. Gula Pasir
B. Garam
C. Terigu
D. Susu Instan (kental manis)
E. Urea
F. Sabun
G. Pasir
H. Air
IV.
CARA
KERJA
1. Isilah 6 gelas dengan 50 ml air
2. Masing-masing gelas ditambahkan :
-
1
sendok gula pasir dalam gelas 1.
-
1
sendok garam dalam gelas 2
-
1
sendok terigu dalam gelas 3
-
1
sendok susu instan dalam gelas 4
-
1
sendok urea dalam gelas 5
-
1
sendok sabun dalam gelas 6
-
1
sendok pasir dalam gelas 7
3. Aduklah setiap campuran. Perhatikan
apakah zat yang dicampurkan larut atau
tidak.
4. Diamkan campuran tersebut. Catat
apakah campuran itu stabil atau tidak stabil,
bening atau keruh.
5. Saringlah setiapn campuran. Catat
manakah yang meninggalkan residu dan apakah
hasil penyaringan bening atau keruh.
V.
HASIL
PENGAMATAN
NO
|
CAMPURAN AIR
DENGAN
|
SIFAT
CAMPURAN
|
|||||
Kelarutan
|
Kestabilan
|
Bening/Keruh
|
Residu
|
Filtrat
|
Bening/Keruh
|
||
1.
|
Gula Pasir
|
Larut
|
Stabil
|
Bening
|
Tidak
|
Tidak
|
Bening
|
2.
|
Garam
|
Larut
|
Stabil
|
Bening
|
Tidak
|
Tidak
|
Bening
|
3.
|
Terigu
|
Larut
|
Tidak Stabil
|
Keruh
|
Tidak
|
Tidak
|
Keruh
|
4.
|
Susu
|
Larut
|
Stabil
|
Keruh
|
Tidak
|
Tidak
|
Keruh
|
5.
|
Urea
|
Larut
|
Stabil
|
Bening
|
Tidak
|
Tidak
|
Bening
|
6.
|
Sabun
|
Larut
|
Tidak Stabil
|
Keruh
|
Ya
|
Ya
|
Keruh
|
7.
|
Pasir
|
Tidak Larut
|
Tidak Stabil
|
Keruh
|
Ya
|
Ya
|
Keruh
|
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan-bahan diatas
digolongkan menjadi :
-
Koloid,
yaitu : Susu dan Urea.
-
Suspensi,
yaitu : Terigu, Pasir, dan
Sabun (deterjen).
-
Larutan,
yaitu : Garam dan Gula Pasir.