Rabu, 10 Juli 2013

Intermezzo

PKL
(Pedagang Kaki Lima)

Suatu hari ada perdebatan antara Penjual Bakso dan Penjual Mie Ayam tentang adanya kebijakan Pemerintah tentang penertiban PKL.

Penjual Bakso       :  Hmmm,,, Sekarang hidup makin susah aja, apalagi kabarnya disini mau ada penertiban PKL.                                     

Penjual Mie Ayam : Iya ya... Pemerintah semakin tidak adil. apalagi tindakan penertiban SatPol PP yang semena - mena menertibkan PKL.

Penjual Bakso       : Ah... aku mau pulang aja lah.. takut kalo ada penertiban lagi,,, bisa - bisa aku merugi terus bangkrut... Aku saranin kamu ngikut aku aja,,, daripada lapakmu digusur sama SatPol PP.

Penjual Mie Ayam : Kamu duluan aja... aku gak takut sama SatPol PP itu, wong aku juga gak salah to...SatPol PP kan nertibin Pedagang Kaki Lima... Sedangkam gerobakku aja kakinya ada 4, ditambah kaki punyaku, belum lagi kalo ada pembelinya...

Penjual Bakso       : ????!!!!!


Jumat, 14 Juni 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGAMATAN SISTEM KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENGAMATAN SISTEM KOLOID
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 

Oleh :
Irvan Aley Al Ahmad

XI IPA 1
SMA NEGERI 1 NGLUWAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

STANDAR KOMPETENSI   : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam           kehidupan sehari-hari.
KOMPETISI DASAR           : Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam   kehidupan sehari-hari.

I.                    TUJAN PENGAMATAN
Mempelajari beberapa jenis campuran.
II.                  LANDASAN TEORI
Jika garam dapur ke dalam air, molekul garam dapur segera larut dan terbentuklah suatu larutan yang jernih dan bila tepung kanji dicampurkan dengan air, ternyata tepung larut, tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat disaring (hasil penyaringan tetap keruh). Lain lagi jika tepung beras di campur dengan air, ternyata tepung beras tidak dapat larut. Walaupun campuran diaduk, lambat laun teepung beras akan memisah (mengendap).
Jika garam dapur dicampurkan dalam air, terbentuklah suatu larutan yang jernih. Ukuran partikel garam dapur dalam larutan lebih kecil dari 10-7 cm dan tidak dapat dipisahkan dari air dengan cara penyaringan. Jika tepung beras dicampurkan dengan air, tepung beras dan air akan memisah ketika campuran itu didiamkan. Campuran semacam itu disebut suspensi. Partikel tepung beras berukuran lebih besar dari 10-5 cm, dan dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Diantara kedua sistem di atas ( antara suspensi dan larutan ), terdapat sistem koloid. Contohnya, yaitu jika tepung kanji dicampurkan dengan air.
Istilah Koloid diusulkan oleh Thomas Graham dari Inggris pada tahun 1861.
Graham mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin berdifusi sangat lambat dan tidak menembus membran tertentu. Kelompok ini yang dinamainya koloid, yang berarti seperti lem ( bahasa Yunani , Kolla=lem dan oidos=seperti).
Saat ini koloid dipakai untuk menyatakan ukuran partikel serta sistem campuran. Partikel-partikel suatu zat dikatakan berukuran koloid apabila berdiameter antara 10-5 sampai 10-7 cm. Yang disebut sistem koloid adalah suatu campuran zat dimana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam suatu zat lain.
Sebagaimana halnya larutan  yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut, maka sistem koloid juga tersusun dari dua kompoen, yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-partikel itu tersebar.



Perbandingan sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispesi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
Contoh : Laarutan garam dapur dalam air
Contoh : Campuran tepung kanji dengn air
Contoh : Campuran tepung beras
1.      Homogen, tak dapat dibedakan walupun menggunakan mikroskop ultra.
1.      Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
1.   Heterogen
2.      Semua partikel berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm
2.   Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100nm
2.   Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
3.      Satu fase
3.   Dua fase
3.  Dua fase
4.      Stabil
4.   Pada umumnya stabil
4.  Tidak stabil
5.      Tidak dapat disaring.
5.   Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.
5.  Dapat disaring.

III.                ALAT DAN BAHAN
ALAT
A.      Gelas Kimia 100 ml ( bisa diganti gelas air mineral)
B.      Corong
C.      Kertas saring ( bisa diganti penyaring biasa)
D.     Pengaduk
BAHAN
A.      Gula Pasir
B.      Garam
C.      Terigu
D.     Susu Instan (kental manis)
E.      Urea
F.       Sabun
G.     Pasir
H.     Air

IV.                CARA KERJA
1.      Isilah 6 gelas dengan 50 ml air
2.      Masing-masing gelas ditambahkan :
-          1 sendok gula pasir dalam gelas 1.
-          1 sendok garam dalam gelas 2
-          1 sendok terigu dalam gelas 3
-          1 sendok susu instan dalam gelas 4
-          1 sendok urea dalam gelas 5
-          1 sendok sabun dalam gelas 6
-          1 sendok pasir dalam gelas 7
3.      Aduklah setiap campuran. Perhatikan apakah zat yang dicampurkan larut             atau tidak.
4.      Diamkan campuran tersebut. Catat apakah campuran itu stabil atau tidak                        stabil, bening atau keruh.
5.      Saringlah setiapn campuran. Catat manakah yang meninggalkan residu dan         apakah hasil penyaringan bening atau keruh.

V.                  HASIL PENGAMATAN
NO
CAMPURAN AIR DENGAN
SIFAT CAMPURAN
Kelarutan
Kestabilan
Bening/Keruh
Residu
Filtrat
Bening/Keruh
1.
Gula Pasir

Larut
Stabil
Bening
Tidak
Tidak
Bening
2.
Garam

Larut
Stabil
Bening
Tidak
Tidak
Bening
3.
Terigu

Larut
Tidak Stabil
Keruh
Tidak
Tidak
Keruh
4.
Susu

Larut
Stabil
Keruh
Tidak
Tidak
Keruh
5.
Urea

Larut
Stabil
Bening
Tidak
Tidak
Bening
6.
Sabun

Larut
Tidak Stabil
Keruh
Ya
Ya
Keruh
7.
Pasir

Tidak Larut
Tidak Stabil
Keruh
Ya
Ya
Keruh

VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan-bahan diatas digolongkan menjadi :
-          Koloid, yaitu                : Susu dan Urea.
-          Suspensi, yaitu            : Terigu, Pasir, dan Sabun (deterjen).
-          Larutan, yaitu              : Garam dan Gula Pasir.

Rabu, 01 Mei 2013

The Harlem Shake Of XI IPA

Selamat Jalan Ustadz Jefri


Jefri Al Buchori
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jeffry Al Buchori
Lahir12 April 1973
Bendera Indonesia Jakarta
Meninggal26 April 2013 (umur 40)
Bendera Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia
Nama panggilanUje (Azzizah Ika)
PekerjaanPenceramah, penyanyi salawat
AgamaIslam
PasanganPipik Dian Irawati Popon
AnakAdiba Khanza Az-Zahra
Mohammad Abidzar Al-Ghifari
Ayla Azuhro
Orang tuaH. Ismail Modal
Dra. Hj. Tatu Mulyana

Jefri Al Buchori atau lebih dikenal sebagai Ustad Uje (lahir di Jakarta12 April 1973 – meninggal di Jakarta26 April 2013 pada umur 40 tahun) adalah seorang pendakwah (ustad), penari, penyanyi, dan pemain film (aktor) dari Indonesia.
Jefri, lahir di Jakarta adalah anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana.  Berdasarkan wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di daerah Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek. Jefri tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5.Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian. Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam Gintung,BalarajaTangerang  namun ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji. Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi. 

Pendidikan dan kehidupan pribadi

Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko, dan bermain bola bilyar."Gueitu dulu dutanya setan di dunia" - pengakuannya pada saat wawancara.Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi Broadcasting di Rawamangun, Jakarta - namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.
Sebagai pecandu narkoba, Jefri bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal SemarangJawa Tengah dan menikah siri pada 7 September 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarangdua bulan kemudian.Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

Meninggal dunia

Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak tertolong.Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet BivakTengsin, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Istiqlal.Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah,Jakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.

Karir

Aktor dan penari

Karir sebagai aktor bermula dari kegemaran Jefri menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran.Ia juga menjadi penari di sebuah kelab malam.  Pada tahun 1991 Jefri mendapatkan peran pada sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun 1991 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah yang ditayangkan TVRI. 

Penceramah, trend busana, dan penyanyi

Sementara karir di bidang dakwahnya dimulai pada tahun 2000 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura. Pekerjaan kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran JayakartaJakartadiberikan pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Duasebesar 35 ribu rupiah. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak dipimpin oleh "tukang mabok". 
Jefri sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk ceramah dan doa dalam acara "Salam Sahur (Salsa)" di TV7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya.  Pada tahun 2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI dan tujuh episode acara "Kumis Remaja" setiap Minggu pagi.
Pada awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, namun menggantinya karena berpikir bahwa segmennyaremaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut. Jefri pun populer dengan baju koko nya dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.
Pada tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap.Di tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara dimana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Juga di tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya "Shalawat" dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thola`al Badru". Pada tahun 2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam lmini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga Hati". Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Religi Ungu di CilegonJawa Barat yang dihadiri ribuan penonton.